Rabu, 28 November 2012


“Silaturahim Membawa Berkah”

Manusia mempunyai sifat saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, sama seperti halnya makhluk tumbuh  tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Silaturahim merupakan salah satu sarana bagi kita sebagai manusia untuk dapat saling mengunjungi antar sesama kita, bahkan hamper sudah tradisi dan membudaya silaturahim pada saat lebaran tiba. Fenomena yang terjadi memang demikian adanya dan sangat terlihat jelas, sehingga orang rela berbondong – bondong berpergian jauh agar silaturahim antar sesama tetap terjaga. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. Bersabda :
“Barang siapa yang menginginkan dipanjangkan umurnya dan di luaskan rizkinya maka perbanyaklah silaturahim”

Mengutip hadits diatas, saya berpendapat serta meyakini dengan sepenuh hati bahwasanya kunci kebahagiaan dan keberkahan hidup ada didalam silaturahim antar sesame kita. Ada sebuah kisah nyata yang saya alami sendiri berkaitan dengan judul diatas , yuk kita simak !!!
“Sejak kecil saya orangnya sangat pendiam dan tertutup, sekolah dasar 6 tahun tak membuat saya semakin dewasa, setalah saya menginjak kan kaki di sekolah menengah pertama (SMP) saya pun terlihat semakin sulit (dibaca : sulit = eror / nakal), maka kasus demi kasus datang silih berganti menghampiri hidup saya. Tak kuat menahan derita, saya pun lekas lulus dan melangkah di SMA. Setiba duduk di bangku SMA, saya pun sedikit demi sedikit mulai memperbaiki diri, karena dampak kenakalan semenjak SMP pun terbawa sampai di SMA. Masa – Masa SMA adalah masa yang paling indah kata kebanyakan orang, emang betul kah kawan? Ya, rasakan sendiri lah. Aku pun beranjak dewasa , mulai dari sikap, perkataan, serta penampilan ku juga mengalami perubahan bahkan signifikan, waw … . ciyus? Hahha.. ya ciyus. Sikap, dan pola pikir ku lebih maju, dan berkembang sewaktu SMA ketimbang saya masih SMP. Ya namanya juga sekolah , semakin tinggi taraf pendidikan nya maka semakin maju pulalah cara ia berfikir,, you right? … so pasti.
3 Tahun yang kulalui di SMA , membuat ku sedikit merasakan penyesalan .. . hmmm….. .
Ya, sudah pasti,, tidak ada satupun prestasi yang bias aku banggakan. Itu yang aku sesali.
Namun, apa daya,, nasi sudah menjadi bubur, kutakan larut dan bersedih terlalu dalam… . aku pun bertekad dan berjanji dengan diriku sendiri, yang kurang lebih pernyataannya seperti ini :
“ Mulai saat ini (lulus SMA) saya bernadzar kepada TUHAN, akan menjadi orang baik dan berguna sampai akhir hayat”… . dasyhat.
Sebuah ikatan , janji, dan pernyataan yang teramat kuat bahkan tidak akan lepas,,, demikian janji saya kepada sang pencipta.
Dan akhirnya saya pun kuliah di salah satu perguruan tinggi di daerah lampung kampus hijau tercinta. IAIN Raden Intan Lampung, kampus damai dan sejahtera bagi yang ingin mendalami ilmu masalah agama. Duduk di perguruan tinggi membuat saya semakin dewasa dan kuat secara ideologi / idealis . organisasi yang saya ikuti banyak sekali, namun yang hanya fokus cuman 1 yakni, Organisasi Dakwah Kampus, dikenal dengan sebutan UKM BAPINDA (Badan Pembinaan Dakwah), mulai dari sinilah saya hidup sesungguhnya. Agenda demi agenda telah saya ikuti, namun tidak mesti membuat saya pun bertambah baik, kadang masih saja maksiat saya lakukan, tanpa adanya rasa penyesalan di dalam hati (astagfirullah ya allah ampunilah dosa-dosa hambamu ini) masih dalam proses, menuju kehidupan yang baik. Tak lama kemudian saya, mendapatkan jodoh, dan menikah dengan seorang gadis cantik, asal pribumi (lampung), padahal saya masih berstatus MAHASISWA gak ada yang menyangka bakal terjadi seperti ini. (Subhanllah) Innallaha ala kulli syaiin kodir,. . Semula it berawal dari sebuah “Silaturahim dalam Organisasi, dan bertemu di Facebook”, dan MENIKAH tanpa PACARAN.


Semoga menginspirasi kalian!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar